Selasa, 25 September 2012

Gara-gara Status FB


Hari ini aku nyetatus dan membuat heboh teman-temanku. Aku sendiri gak nyangka, komen teman-temanku di statusku bisa seperti itu. Berikut link statusku tersebut, silakan mampir kalau gak percaya.

https://www.facebook.com/amalia.dewi.f/posts/426369770753053?ref=notif&notif_t=feed_comment

Jadi, kalau diurutkan status dan komen di statusku sendiri adalah :
1. Pagi-pagi sudah dilamar. Kuserahkan keputusan pada suami, dia mau menerima lamaran itu atau tidak, aku yang mikir-mikir jadinya. Kalau lamaran itu diterima, aku dan suami tidak bisa seperti dulu lagi ... hiks.
2. yang ngelamar akhwat. Jadi mumet nih, mudah2an suamiku bisa mengambil keputusan yang bijaksana.
3. Karena aku tidak mau memberikan jawaban, akhwat itu minta ijin menemui suamiku langsung di tempat kerjanya untuk meminta jawaban. Dan aku sedang deg2an menunggu suamiku pulang
4.  Sebenarnya aku masih belum siap berbagi. Sudah kebayang gak bisa lagi full nulis dan merajut. Hiks, tengkyu temen2 atas motivasinya
5. Insya Allah jam 3 nanti suamiku pulang, semoga dia memberikan keputusan terbaik bagiku, bagi dia, juga bagi anak-anak kami. Doakan ya teman-teman .
6.  maaaaapppp :D sudah menimbulkan persepsi berbeda. Kejadiannya emang bener tadi pagi aku dilamar buat kerja di sebuah instansi, tapi aku gak mau jawab, karena suami selama ini minta aku di rumah saja. Beliaunya, saking mendesaknya kebutuhan, akhirnya ke suami.
7.  kalau yang dilamar ' lain', mana mungkin lah diriku bisa nyetatus, paling sudah ada yang diasah tuh di dapur, sendok atau centong gitu .... qiqiqi.

Jadi, teman-teman, ternyata kita terlalu reaktif terhadap sebuah berita. Terkait dengan  berita di MetroTV kemarin tentang ROHIS. Menurut pendapatku, istilah ROHIS itu tidak dimunculkan oleh pihak Metro, tapi oleh orang-orang yang menangkap pemberitaan itu sebagai ROHIS. Akhirnya berita berkembang dan beranak pinak.  Walau akhirnya MetroTV mengakui kesalahannya ... http://regional.kompasiana.com/2012/09/24/akhirnya-metro-tv-mengaku-salah/ ... tapi menurut saya, dia sudah sukses sebagai media.

Berhati-hatilah kita dalam menyikapi berita. Karena pihak media sangat piawai meracik bahasa agar supaya menimbulkan beragam persepsi. Dan persepsi yang terbentuk di masyarakat, kadang menjadi tidak terkendali dan memicu chaos. Kalau chaos tomat sih gak masalah. Tapi bila persepsi itu kemudian disetujui oleh masyarakat dan membentuk opini publik, maka kita akan turut andil dalam ghibah bahkan bisa menjurus ke namimah ( adu domba ).

Maka waspadalah ! Waspadalah !

2 komentar:

  1. wkwkwk mbak amalia siihhhhh. bikin deg2an. tapi itu tandanya banyak yang care mbak hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, maap deh kalau gitu.
      tapi jadinya tahu kalau semua temen2 tu sayang padaku

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...