Sabtu, 11 Agustus 2012

Alhamdulillah Anakku Sekolah di SDIT


Pilah pilih sekolah. Itu sudah pasti. Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya jadi anak yang sholeh dan sholehah ? Walau seorang ibu adalah madrasah keluarga, tapi tetap membutuhkan sebuah sekolah untuk masa depan buah hatinya. Sehebat dan sepintar apa pun ibu, tidak bisa menampik kebutuhannya akan sebuah sekolah.

Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri sebuah talkshow yang mengangkat tema tentang Kecanduan Seksual Pada Anak. Wow, tema yang tidak biasa kan ? Apalagi diselenggarakan di bulan Ramadhan. Hm, apa tidak menjurus ke rafas ( pornografi ) nih, membicarakan hal ini di bulan suci ? Ternyata tidak.

Pembicaranya seorang pemerhati dunia anak dan remaja, Bapak Sanyoto, S.Psi yang berkecimpung di dunia tersebut selama 29 tahun ! Jadi sudah tidak diragukan lagi pengalamannya berurusan dengan kasus-kasus 'seksual' anak dan remaja. Orangnya menyenangkan dan juga lucu. Jadi, penyampaian pada peserta talkshow tentang kasus-kasus seksual pada anak dan remaja yang dia tangani, tidak menjurus pada pornografi dan juga tidak menggurui.

Menurut Bapak Sanyoto, 80 % kecanduan seksual anak dan remaja berasal dari RUMAH ! Wah, bukankah itu basecamp kita sebagai sebuah keluarga ? Our home sweet home ? Ya, karena di rumah anak bisa leluasa menonton televisi dan menggunakan aneka gadget dengan leluasa. Apalagi bila orang tua sibuk bekerja. Tak pelak lagi, interaksi anak terhadap gadget tak terbendung lagi.

Ponsel, televisi, komputer, internet adalah media efektif yang membuat anak mulai berkenalan dengan dunia seksual. Game-game yang ada di internet, tentunya jarang bahkan langka yang tokohnya menggunakan baju koko atau jilbab kan ? Profil gambar facebook yang sensual dan foto-foto yang berusaha menampilkan 'kecantikan' dalam versi outer beauty. Ponsel pun kini dilengkapi dengan fitur canggih, membuat anak merasa semua terhidang di hadapannya dengan mudah.

Berdasarkan riset yang dilakukan bapak Sanyoto terhadap pasien-pasiennya, interaksi yang sering dengan aneka gadget tersebut, akan membuat anak dan remaja gampang 'berimajinasi seksual'. Sebuah awal yang mengerikan akan kecanduan seksual, yang tidak disadari oleh orang tua ! Astaghfirullah ....


Sibuk dengan Gadget

Saya tentu saja manggut-manggut setuju dengan semua yang disampaikan oleh beliau. Bila ada kasus 'seksual' terjadi di sekolah, maka pihak sekolah tentu saja tidak bisa disalahkan. Lha wong di sekolah tidak disetelkan televisi, bahkan ada sekolah yang melarang siswanya membawa ponsel. Lalu darimana kecanduan itu berasal ? Tentu saja dari luar sekolah, utamanya di rumah. Mengingat sekolah adalah lembaga resmi yang menjunjung tinggi etika moral, mustahil mereka mengajarkan tentang pornografi kepada murid-muridnya. Apa mau ditutup itu sekolah ?

So, bernafas legalah diriku, karena telah menyekolahkan anak-anakku di SDIT. Sebuah sekolah yang tidak saja mengedepankan akhlaqul karimah, tapi juga menanamkan pembiasaan dalam beribadah. Kalau nanti anakku mengenal 'Cibi-cibi' ( yang selalu bernampilan genit dan sensual ) dari teman-temannya, aku tidak akan galau. Sebab aku yakin, para ustad dan ustadzah di sana akan membimbing anakku ke jalan yang benar :). Terima kasih para ustadz dan ustadzah. Semoga Allah senantiasa menguatkan dan meneguhkan hati kalian semua dalam mengemban amanah yang tidak ringan ini.

Kembali ke laptop. Hee... gak punya ding. Beberapa solusi diberikan oleh Bapak Sanyoto kepada para peserta talkshow. Lebih sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak ! Ya, aku setuju itu. Beliau bahkan memberikan contoh kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh anak di rumah, yaitu main tebak-tebakan, untuk lebih mengoptimalkan daya pikir mereka, sehingga mereka tidak asyik dengan gadget.

Salah satu contoh tebak-tebakannya seperti ini ...

Sebutkan nama pahlawan yang berawalan dengan huruf Y.

  1. Yos Sudarso
  2. Ya Kartini
  3. Ya Pangeran Diponegoro
  4. Ya Imam Bonjol
  5. Ya ...
Semua pahlawan dong ! Hehehe......


So, ayo para orang tua, mari membatasi interaksi anak-anak kita dengan Gadget ! Jangan malu dikatakan ketinggalan jaman, yang penting anak kita aman. Di rumah saya, televisi sudah rusak berat, inet lelet puoolll, hape jadul. Bismillah. Hanya kepada Allah kuserahkan anak-anakku.

1 komentar:

  1. hiks...jadi terharu bacanya...kan aku juga termasuk gurunya anak2 bu Amalia..hheheheheh

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...