Puisi ini kupersembahkan buat para ibu yang tak pernah mengenal lelah menjalankan 'tugas negara'
Tangan kanan memegang panci
Tangan kiri membawa kuali
Aku harus segera menjadi kuli
Di dapur sendiri
Hidungku membau amis
Tak jelas apakah itu bau pipis
Atau serbuk kayu manis
Semua bau bercampur sungguh dinamis
Dengan cekatan menggerus cabe
Untuk tambahan bumbu sate
Terbayang wajah yang kece
Suami tercinta, semoga gak kecele
Terhidang makanan di meja
Suami menatapku bangga
Tak lama kemudian mulutnya menganga
Semuanya disantap habis oleh mertua
Itulah kerjaku seharian
Tak kenal lelah kulakukan sendirian
Menjadi ibu ternyata melelahkan
Tapi tak apa karena pahalanya sepadan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ....