Kamis, 03 Juli 2014

Aspirasi Untuk Prabowo-Hatta : Kami Tidak Banyak Meminta dan Tidak Meminta Banyak

gambar berasal dari sini
Kepada Yth,
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa

Alhamdulillah, pesta demokrasi akan segera tiba, 9 Juli 2014 nanti. Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi saya pribadi, seorang ibu rumah tangga, selain sebuah harapan akan perubahan yang lebih baik. Ya, perubahan yang lebih baik bagi negara dan bangsa yang saya cintai ini. Tempat saya ditakdirkan untuk lahir dan besar bersama bumi pertiwi. Tempat saya melahirkan anak-anak saya dan menulis sejarah di negeri ini.

Pak Prabowo dan Pak Hatta, terus terang saja, saya hanyalah seorang ibu biasa. Seperti halnya ibu-ibu lain di tanah air ini. Bedanya adalah, saya tidak suka menonton televisi. Sumber berita saya hanyalah internet dan koran. Meski saya bisa melihat Live Streaming, tapi cenderung menghindarinya. Maka berbagai bentuk kampanye. entah itu hitam atau putih, debat atau tampilan profil bapak berdua di layar kaca, saya tidak banyak tahu. Apalagi untuk debat, jujur saja saya tidak suka melihatnya. I hate debate.

Why I hate debate ?
Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, debat mungkin hal yang ditunggu-tunggu. Untuk ditonton, dikomentari, dihujat, dicela, dipuji, atau bahkan untuk dijadikan acuan merubah pilihan. Bagi saya, debat hanyalah janji di masa depan yang sangat mungkin untuk tidak ditepati. Bukannya saya tidak yakin akan visi, misi dan janji yang bapak sampaikan di debat. Tapi, bukankah tidak ada yang menjamin itu semua bisa bapak laksanakan?

Saya lebih percaya pada jejak masa lalu. Karena itu telah terjadi, dan itu adalah bukti nyata. Setiap manusia mengukir sejarahnya sendiri. Entah itu baik atau buruk, semuanya adalah jalan untuk belajar menjadi lebih baik, dalam sudut pandang masing-masing. Maka, sebagai orang yang buta politik, saya hanya melihat sejarah yang bapak torehkan, dan itu cukup bagi saya untuk mendukung bapak sepenuhnya. Prabowo Hatta adalah orang-orang yang memegang janji.

Sebagai pendukung, saya juga punya harapan bagi bapak berdua. Saya tidak meminta banyak dan tidak banyak meminta. Cukup dua aspirasi saya pada bapak berdua. Anda berjanji menyelematkan Indonesia bukan? Maka mulailah dari pendidik dan penulis. 

Bidang profesi lain bukannya tidak penting. Tapi pendidik dan penulis adalah yang terpenting, bagi saya. Saya bukannya sok tahu, tapi ini adalah pendapat pribadi saya belaka. Sebagai seorang ibu yang berada di masyarakat kelas bawah dan melihat langsung bagaimana setiap langkah rakyat ini berjalan, saya tahu bagaimana kedua profesi ini memberi kontribusi pada negeri ini.

Pendidik adalah orang-orang yang akan membawa anak-anak negeri ini untuk mencetak sejarah. Dari sejarah, peradaban kita akan terukur. Apakah akan semakin berkualitas atau tidak. Akan bisa menjadikan kita semua selalu mengevaluasi, apakah kita sudah memberikan warisan yang berkualitas untuk anak cucu kita. Hanya pendidik yang menjadikan moral sebagai landasan utama yang akan menghasilkan generasi terbaik untuk masa depan bangsa kita.

Penulis adalah orang-orang yang merekam sejarah. Mereka tak pernah salah dan tak akan bisa menipu hati nurani. Di internet bertebaran berita-berita yang saya sangat meragukan kebenarannya. Karena sudah ditumpangi kepentingan-kepentingan pribadi dan organisasi. Sebagai perekam sejarah, hanya penulis bermoral yang bisa merekam sejarah dengan baik, benar dan terpercaya.

Jasmerah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah

gambar dari sini

Bukankah itu pesan terakhir presiden pertama negeri ini pada 17 Agustus 1966?
Harapan saya, pada 17 Agustus 2014 ini, Prabowo-Hatta yang akan berpidato di peringatan kemerdekaan Republik yang kita cintai ini.

Berikan kami sejarah terbaik untuk negeri ini Pak Prabowo dan Pak Hatta.

Mungkin saya terlalu berlebihan, tapi beginilah saya bila menaruh harapan besar. Nama bapak berdua tersebut dalam doa-doa saya. Berharap bapak menjadi pemimpin negeri ini, karena anda berjanji untuk menyelamatkan Indonesia. Jika memang nama bapak berdua ditakdirkan tidak tertulis di Lauh Mahfudz sana, saya sampaikan terima kasih, karena setidaknya telah memberikan saya harapan terbaik.

#PrabowoHatta 
#SelamatkanIndonesia 
#IndonesiaSatu

3 komentar:

  1. Semoga siapa pun pemimpinnya nanti, bisa menciptakan sejarah yg baik ya mbak. Salam kenal :)

    BalasHapus
  2. Semoga siapa pun pemimpinnya nanti, bisa menciptakan sejarah yg baik ya mbak. Salam kenal :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...