Selasa, 05 Juni 2012

Prosedur Penerbitan Naskah di Erlangga

Erlangga nerima naskah fiksi dan non fiksi lo. Berikut info resminya.
Kopas pastinya dari Erlangga :D, info lengkap dan tanya jawabnya ada di sini.


Kriteria naskah:

1. Naskah harus merupakan karya asli
2. Belum pernah dipublikasikan penerbit lain.
3. Memiliki jalan cerita yang menarik. 
4. Naskah ditulis dengan rapi (logis dan sistematis).
5. Memiliki peluang pasar yang baik.
6. Tidak menimbulkan kontroversi, terutama berhubungan dengan moral dan agama.
7. Tidak merupakan karya plagiat/pelanggaran hak cipta
8. Lengkapi dengan sinopsis
9. Sertakan kelebihan dan kekurangan naskah yang Anda miliki dibandingkan dengan buku-buku bertema serupa yang sudah beredar di pasar. 

Prosedur Pengajuan Naskah:

Jika naskah telah memenuhi kriteria di atas. Kirimkan naskah Anda dengan prosedur sbb:

Kirim naskah Anda (lengkap) berupa print out atau dalam bentuk CD ke: 
1. Departemen Editorial Penerbit Erlangga,
Jl. H. Baping No. 100, Ciracas
Jakarta Timur 13720
U.p.: Maya Yulianti/ Fikri Somyadewi.


Atau

Ke alamat email: naskah[at]erlangga.co.id

2. Sertakan informasi sbb:
• Surat pengantar.
• CV (Daftar Riwayat Hidup) dengan alamat lengkap, nomor telepon, dan alamat email yang dapat dihubungi.


Jika Redaksi menolak penerbitan naskah, kami akan memberikan kabar via surat, telepon, atau email. Bahan naskah tidak akan dikirimkan kembali kecuali disertai perangko yang mencukupi.

Apabila naskah layak terbit, kami akan memberikan kabar via surat dan telepon, dan dilanjutkan dengan pengajuan pembayaran.

Minggu, 03 Juni 2012

Rahasia Biar Punya Anak Anteng

Suatu ketika seorang teman yang sedang mengandung anak pertama berada dalam sebuah perjalanan bersamaku. Waktu itu, aku membawa si bungsu, Syifa, yang saat itu belum genap berusia dua tahun. Syifa memang anteng anaknya kalau diajak bepergian. Dan semua anakku rata-rata demikian. Jadi wajar bila kemudian, teman tersebut meluncurkan sebuah pertanyaan, yang sering aku terima dari teman-teman lain sebelumnya.

"Mbak, gimana sih caranya biar punya anak anteng ?"

Dalam hati aku menjawab, ya bikinnya harus anteng. Sstt !
Terus terang, selama ini bila aku mendapat pertanyaan seperti ini, aku tidak bisa menjawab. Biasanya, orang lain akan membantu menjawab dengan, "Lah, bapak ibunya saja anteng, pendiam. Anaknya sudah jelas anteng. "

Ya, itu mungkin ada benarnya. Faktor genetik. Sifat itu diturunkan, tapi sikap tidak diwariskan. Boleh jadi, aku dan suami yang tipikalnya pendiam, menurunkan sifat ini pada anak-anak kami. Jadi bila di luar rumah, anak-anak kami, selalu menjadi anak manis. Duduk manis, bila minta sesuatu bisik-bisik dulu, bila tidak dituruti juga diem, nangis pun hanya air mata yang meleleh dan dada kembang kempis. Alhamdulillah, aku selama ini tidak  kesulitan bila harus membawa si kecil ke mana-mana. Tinggal tak gendong ke mana-mana saja dah .... hehehe.

Kembali ke pertanyaan tentang bagaimana cara membuat anak menjadi anteng. Terus terang, ini perbincangan "rumah tangga" banget, jadi yang belum merit, lebih baik tutup muka pakai panci aja yak.

Aku bagi tipsnya di sini ya, tapi... tetep saja, tips ini tidak akan sama efeknya pada pasangan yang berbeda lo yaa... inget ! Tapi, bisa jadi, siapa tahu, wallahu alam, efeknya juga akan sama.

  1. Berdoa sebelum berbuat. Nah ini yang penting. Mempersiapkan keturunan, jangan lupa bersandar pada Sang Pencipta Keturunan. Jangan karena sudah nafsu, lupa deh berdoa. Alamat, syaiton nan terkutuk ikut berperan dalam proses pembuahan. 
  2. Berdoa juga setelah berbuat :D. Penjelasan sama dengan di atas.
  3. Bila Allah berkehendak si emak mengandung, maka jangan lupa, selama hamil :


  • Konsumsi jasad hanya dengan makanan yang halal dan baik. Makanan halal tentunya yang didapat dengan cara halal dan materinya juga halal (bukan yang diharamkan secara syariat). Dan makanan yang baik adalah makanan yang baik untuk kesehatan tubuh : bersih, tidak mengandung zat aditif ( pewarna, pengawet, penyedap, pengental dll ), tidak busuk atau basi, banyak mengandung vitamin dan protein, dan sudah dimasak.
  • Konsumsi hati hanya dengan memperbanyak tilawah dan berdzikir. Hindari iri dan dengki plus penyakit hati lainnya. Berprasangka baik pada Allah, bahwa anak kita kelak akan menjadi anak yang anteng :D
  • Konsumsi akal dengan memperbanyak pengetahuan tentang pendidikan anak, pola makan sehat, cara hamil sehat, teknik melahirkan yang menyenangkan, de el el deh. Pokoknya semua ilmu yang baik-baik aja. Gak perlu mempelajari ilmu pelet yak ...
Dan bapaknya jangan lupa, melakukan hal yang sama dengan emaknya. Jangan absen sholat malam ... hoiii bapak bapak ? Biasanya tuh beliau yang paling males melakukan hal ini....hihihi.

 4. Menjelang dan saat melahirkan nih, doa lebih kenceng lagi. Dan jangan lupa adzan dan iqomah saat si jabang bayi sudah menjerit-jerit saking sedihnya dia terlahir di dunia yang penuh dengan dosa dan nista ini.

5. Selama menyusui, baik emak atau bapak, tetepp melakukan hal dan hil sebagaimana selama hamil.

6. Pola asuh. Nah, ini adalah pembiasaan. Jadi, anak anteng itu anak yang tidak terlalu sering menonton tipi. Jadi sibukkan anak dengan permainan yang mengasah motorik halus dan kognitifnya. Seperti puzzle atau menggunting atau mengelem. Anak akan lebih asyik dengan permainan daripada hura-hura ... loh ?

Nah, Insya Allah kalau semua itu dilakukan, anak akan anteng. Tapi, baik aku dan suami pun banyak bolongnya melakukan hal-hal tersebut di atas. Jadi, suatu masa pun, anak-anak kami juga tidak bisa anteng, namanya juga anak-anak. Apalagi bila dia kita bawa ke sebuah acara atau kegiatan kita yang tempatnya tidak kondusif. Ramai dan banyak mainan, seperti di mall. Makanya, saya jarang bawa anak saya ke mall.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...